-
Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat
Nusa Tenggara Timur
https://goo.gl/maps/zuD6DMiSEpE2
-
Setiap hari: 24 Jam
-
Domestik: Rp10.000/orang
Asing: Rp250.000/orang
Jasa pemandu: Rp80.000
Taman Nasional Komodo memiliki banyak destinasi wisata populer yang wajib dikunjungi ketika kamu berlibur ke Nusa Tenggara Timur. Tak hanya wisatawan domestik, wisata pulau Komodo ini juga selalu dipenuhi oleh wisatawan mancanegara.
Kawasan ini juga terdiri dari beberapa pulau, di antaranya tiga pulau besar yang meliputi Pulau Rinca, Pulau Komodo, dan Pulau Padar. Dengan gugusan pulau dan keaneragaman hayati yang dimilikinya, tak heran kalau tempat ini menjadi tempat favorit para wisatawan.
Buat kamu yang belum pernah mengunjunginya, lebih baik nabung mulai sekarang biar bisa lekas berjumpa dengan salah satu hewan purba yang masih tersisa dan hanya ada di Taman Nasional Komodo ini.
Sebelum mengunjunginya, kita simak informasi lengkapnya berikut ini, yuk!
Sejarah Pulau Komodo

Salah satu tempat ikonik di Provinsi NTT ini menyimpan banyak cerita yang melatarbelakanginya, mulai dari cerita legenda hingga ditetapkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Langsung aja simak ulasannya di bawah ini.
Legenda
Konon, pada jaman dahulu hiduplah seorang Putri Naga yang tinggal di Pulau Komodo. Sang Putri menikah dengan seorang pemuda yang biasa dipanggil Moja.
Tak lama setelah menikah, pasangan ini dikaruniai dua bayi laki-laki kembar. Namun, salah satu bayi tersebut bukanlah seorang manusia melainkan seekor kadal.
Si anak laki-laki yang berupa manusia diberi nama Si Gerong dan dibesarkan di kalangan manusia. Sedangkan saudara kembarnya yang berupa kadal diberi nama Orah dan dilepaskan di hutan.
Seiring waktu berlalu, Si Gerong tumbuh menjadi seorang pemuda yang tangkas. Suatu ketika, ketika hendak berburu rusa di hutan, Si Gerong pun bertemu dengan seekor kadal raksasa.
Si Gerong lalu mengejarnya dan hendak membunuhnya dengan tombak. Namun, tiba-tiba sang ibu muncul dan mencegah apa yang akan dilakukan Si Gerong.
Ratu Naga memberi tahu anaknya bahwa kadal raksasa tersebut adalah saudara kembarnya. Sejak saat itu, masyarakat sekitar pun memberlakukan Orah dengan sangat baik.
Orah bertahan hidup di hutan dengan berburu hewan seperti kambing, rusa, atau babi hutan. Orah pun dipercaya hidup berdampingan dengan manusia sampai saat ini.
Baca juga: Dapatkan Pengalaman Berwisata Komplit di Tanah Lot Bali
Awal Ditemukan pada Masa Penjajahan Belanda
Pada tahun 1910, pulau yang terletak di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dinamai Pulau Komodo oleh orang Belanda. Pada saat itu, ada seorang Letnan bernama Steyn van Hens Broek yang ingin membuktikan laporan pasukannya tentang adanya hewan besar yang menyerupai naga di pulau tersebut.
Steyn kemudian membunuh seekor komodo dan membawa dokumentasinya ke Museum Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Ditetapkan sebagai Salah Satu dari Tujuh Keajaiban Dunia
Pada tahun 2009, Taman Nasional Komodo dinobatkan sebagai finalis New Seven Wonders of Nature. Kemudian, pada 11 November 2011, organisasi New 7 Wonders mengumumkan bahwa Taman Nasional Komodo menjadi salah satu pemenangnya.
Enam keajaiban lain di antaranya adalah Halong Bay (Vietnam), Amazon (Amerika Latin), Pulau Jeju (Korea Selatan), Table Mountain (Afrika Selatan), Air Terjun Iguazu (Amerika Latin), dan Puerto Princea Underground River (Filipina).
Acara penetapan Pulau Komodo sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia dilakukan di Taman Nasional Komodo dan disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara, Ani Yudhoyono.
Hal Menarik yang Bisa Dilakukan di Kawasan Wisata Pulau Komodo
Ada banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan ketika mengunjungi objek wisata ini. Berikut adalah 5 hal menarik yang wajib kamu coba.
1. Melihat Komodo dari Dekat

Salah satu tujuan utama ketika mengunjungi tempat ini tak lain adalah melihat hewan yang dilindungi di Taman Nasional Komodo secara langsung dari dekat. Komodo sudah mendiami pulau ini sejak 40 juta tahun yang lalu.
Di area wisata ini, kamu bisa menjumpai kadal raksasa dengan panjang antara 2 – 3 meter dan berat mencapai 165 kg. Saat melihatnya secara langsung, kamu harus ditemani oleh pawang atau yang dikenal juga dengan tim ranger.
Mereka bertugas untuk memandu perjalanan para wisatawan yang ingin melihat komodo dari dekat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun, untuk mencapai area habitat hewan purba ini, pengunjung harus mendaki Gunung Ara terlebih dulu dengan waktu tempuh 3 – 4 jam.
Tapi tak perlu khawatir, karena untuk menjangkaunya sudah tersedia trek pendakian untuk memudahkan pengunjung sampai di lokasi.
Ada satu lagi tempat yang mudah dijangkau untuk melihat kadal raksasa ini secara langsung, yaitu di Loh Buaya yang terletak di kawasan Pulau Rinca.
Loh Buaya juga merupakan pusat persebaran hewan komodo. Untuk menuju ke pulau ini, pengunjung bisa naik kapal dari Labuan Bajo dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
Saat berkeliling di Loh Buaya, pengunjung akan ditemani oleh pemandu wisata sekaligus pawang. Selain menyaksikan komodo, pengunjung juga bisa mendaki bukit atau bersantai di pinggir pantai dan menikmati pemandangan khas laut yang mengagumkan.
Baca juga: Menyingkap Pesona Lain di Balik Kisah Misteri Lawang Sewu Semarang
2. Berbaur dengan Warga Setempat di Kampung Wisata Komodo
Satu hal menarik yang bisa dilakukan saat mengunjungi kawasan ini adalah melihat aktivitas keseharian dari penduduk asli Pulau Komodo. Mereka tinggal di sebuah desa yang bernama Desa Komodo.
Desa ini terletak di bagian terluar Kabupaten Manggarai Barat yang dihuni oleh lebih dari 1.700 orang. Di sini, kamu bisa melihat aktivitas warga seperti membuat patung komodo yang akan dijual sebagai oleh-oleh untuk para wisatawan.
Satu kegiatan unik lainnya adalah kepercayaan bahwa konon mereka bisa bercengkerama dengan si kadal raksasa. Kamu bisa membuktikannya sendiri ketika mengunjungi desa wisata ini.
3. Snorkeling di Pulau Kelor
Selain melihat kadal raksasa, kamu juga bisa mengunjungi destinasi yang cukup populer untuk melakukan kegiatan snorkeling, yaitu di Pulau Kelor.
Di tempat ini, kamu berkesempatan untuk menikmati pesona bawah laut yang memiliki sekitar 260 jenis karang dan ribuan jenis ikan.
Lokasinya sendiri cukup mudah dijangkau, hanya berjarak sekitar satu jam dari Labuan Bajo. Pemandangannya pun tak kalah eksotis dibandingkan pulau-pulau lain di sekitarnya.
4. Menyaksikan Kelelawar di Pulau Kalong

Hal menarik yang bisa dilakukan di objek wisata Pulau Komodo salah satunya adalah melihat barisan kelelawar yang terbang berbondong-bondong. Untuk menikmati pemandangan unik ini, kamu bisa menyewa kapal menuju ke Pulau Kalong.
Pada saat matahari mulai tenggelam, ribuan kelelawar yang beristirahat pada siang hari akan berhamburan keluar menghiasi langit Pulau Kalong. Kamu bisa mengabadikan momen menakjubkan ini dari atas kapal sewaan.
Dan pada keesokan harinya, tepatnya waktu matahari terbit, kamu bisa melihat kembali ribuan kelelawar tersebut terbang pulang ke pulau setelah mencari makan.
Baca juga: Belajar Kearifan Lokal Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah
5. Menikmati Sunrise dan Sunset di Pulau Kanawa
Di kawasan Pulau Kanawa ini tersedia beberapa resort yang bisa dikunjungi para wisatawan. Dengan biaya sekitar Rp200.000/orang kamu sudah bisa menyewa resort ini untuk beristirahat sambil menikmati keindahan Pulau Kanawa.
Selain snorkeling, ada kegiatan yang tak kalah menarik yaitu menaiki bukit di Pulau Kanawa untuk melihat keindahan sunrise maupun sunset. Tempat ini juga sering menjadi spot foto andalan para wisatawan.
Alamat Taman Nasional Komodo & Cara Menuju ke Sana
Pulau Komodo terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kabupaten Manggarai Barat. Untuk menuju ke kawasan ini lebih mudah dijangkau dari Kota Labuan Bajo.
Nah, berikut adalah beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menuju kawasan wisata Pulau Komodo baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Kendaraan Pribadi
Kalau memutuskan mendatangi objek wisata Pulau Komodo menggunakan kendaraan pribadi, kamu bisa berangkat dari Denpasar menuju ke Pelabuhan Padang Bai.
Sesampainya di pelabuhan tujuan, kamu bisa menumpang kapal feri menuju ke Pelabuhan Lembar. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju ke Mataram – Pelabuhan Kahyangan.
Setelah itu, kamu bisa menumpang kapal feri lagi menuju Pelabuhan Potonano. Dilanjutkan dengan melewati rute Pelabuhan Pototano – Sumbawa Besar – Dompu – Bima – Sape.
Begitu sampai Sape, kamu masih harus menyeberang menuju Labuan Bajo menggunakan kapal feri. Dari Labuan Bajo dilanjutkan dengan menyewa perahu atau kapal menuju Pulau Komodo.
Jika berangkat dari Surabaya, rute yang harus ditempuh dimulai dari Tol Surabaya – Gempol – Bangil – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi – Pelabuhan Ketapang (dilanjutkan kapal feri) – Pelabuhan Gilimanuk – Negara – Denpasar.
Setelah sampai Denpasar bisa dilanjutkan dengan rute yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Transportasi Umum
Mengunjungi wisata Pulau Komodo akan sedikit merepotkan dan melelahkan jika ditempuh dengan kendaraan pribadi, mengingat rute dan jaraknya yang cukup jauh dan menguras waktu.
Untuk itu, menggunakan transportasi umum sepertinya bisa menjadi pilihan yang bijak. Jika menggunakan transportasi udara dari Kota Surabaya, kamu bisa berangkat dari Bandara Juanda menuju ke Bandara Ngurah Rai, Bali.
Dari Bandara Ngurah Rai, dilanjutkan dengan naik pesawat rute Denpasar – Labuan Bajo dan turun di Bandara Komodo. Setelah itu, kamu bisa menyewa kapal atau perahu ke Pulau Komodo.
Kalau lewat jalur laut dari Surabaya, kamu bisa naik kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak rute Surabaya – Labuan Bajo dan turun di Labuah Bajo. Dan dilanjutkan dengan menyewa kapal atau perahu sama seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Jam Operasional & Harga Tiket Masuk Taman Nasional Komodo
Karena kawasan wisata Pulau Komodo memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi, untuk jam operasionalnya sendiri tidak memiliki jadwal resmi. Kawasan ini bisa kamu kunjungi kapan saja.
Namun, ada waktu terbaik mengunjungi wisata Pulau Komodo ini, yaitu pada bulan Juni – Juli. Karena cuaca pada bulan tersebut sedang bersahabat.
Daya pandang air di lautan juga terlihat jelas karena matahari bersinar terang dan tidak tertutup mendung. Jika ingin melakukan aktivitas outdoor juga tak perlu takut akan kehujanan.
Tapi, kalau mau lihat komodo, lebih baik datang pada bulan Juni. Karena bulan Juli sudah masuk musim kawin, sehingga satwa endemik tersebut akan masuk ke hutan di pulau yang sulit terjamah.
Untuk biaya masuknya sendiri, pengunjung harus membayar biaya sebesar Rp90.000/orang. Biaya ini sudah termasuk biaya trekking dan masuk ke Pulai Rinca serta Pulau Tadar.
Baca juga: Kebun Binatang Surabaya, Tempat Wisata Edukatif di Tengah Kota
Tips Berwisata ke Taman Nasional Komodo
Berwisata ke Taman Nasional Komodo memang menjadi pengalaman liburan yang seru. Keunikan Pulau Komodo pun tak mudah terlupakan begitu saja.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kamu mengunjungi destinasi ini agar aktivitas liburanmu tetap aman dan nyaman. Simak beberapa tips berlibur ke Taman Nasional Komodo berikut ini.
- Carilah kapal yang aman dan layak digunakan ketika ingin menjangkau pulau-pulau di kawasan ini. Jangan langsung tergiur tawaran sewa kapal yang murah, karena kapal murah adalah kapal yang bentuknya kecil dan susah menjangkau pulau-pulau di sekitarnya.
- Gunakan jasa pemandu untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan selama berkeliling menyaksikan komodo secara langsung dari dekat.
- Meskipun bisa melihat hewan purba ini secara langsung, jangan sekali-kali berniat menganggu kenyamanan mereka. Terutama ketika satwa-satwa tersebut sedang makan, karena hal ini cukup berbahaya. Amati saja sesuai dengan jarak yang sudah ditentukan pemandu.
- Untuk berjaga-jaga, terutama bagi wanita, dihimbau untuk memperhatikan jadwal haid. Lebih baik tidak datang ketika masa haid tiba. Begitupun bagi pengunjung yang sedang memiliki luka. Karena, kadal raksasa ini sangat peka terhadap bau darah.
- Bawalah minum sendiri agar terhindar dari dehidrasi. Lebih baik membawa botol minum yang bisa diisi ulang agar tidak meninggalkan jejak sampah di objek wisata pulau komodo ini.