-
Beraban, Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali
https://goo.gl/maps/FZixLAR9DM22
-
Setiap hari: 07.00 – 19.00 WITA (Hari Raya Nyepi tutup)
-
Domestik – Dewasa: Rp20.000/orang
Domestik – Anak: Rp15.000/orang
Asing – Dewasa: Rp60.000/orang
Asing – Anak: Rp30.000/orang
Banyak orang enggan berwisata ke tempat religi karena dianggap membosankan. Namun, lain halnya jika kamu berkunjung ke Tanah Lot Bali, tempat yang akan kita bahas ini. Reputasinya tak kalah tenar dengan Candi Borobudur, lho!
Selain memiliki pemandangan alam yang sangat indah, objek ini juga memiliki keunikan lain yang terletak pada kebudayaan yang diusungnya. Penduduk di sekitar Tanah Lot mampu mengubah tempat ibadah menjadi sesuatu yang “Bali” banget.
Wah apa ya kira kira? Penasaran ingin mengetahui lebih banyak tentang tempat ibadah yang katanya bisa mengambang di atas permukaan laut ini?
Makanya kalau penasaran, kamu bisa meneruskan membaca artikel ini sampai habis. Tapi hati hati jatuh cinta dengan Tanah Lot Bali, ya!
Sejarah Tanah Lot
Sama seperti Candi Prambanan Jogja, setiap objek wisata religi selalu memiliki cerita yang melatar belakangi terciptanya tempat tersebut. Berikut ini kilasan tentang sejarah Tanah Lot Bali.
Jadi sejarah Tanah Lot ini berawal dari kedatangan seorang pendeta suci bernama Dan Hyang Nirartha pada tahun 1489 masehi atau tahun saka 1411. Beliau tengah dalam perjalanan dari Blambangan (Pulau Jawa) menuju Bali untuk menyebarkan ajaran agama Hindu.
Dalam misinya, beliau singgah ke sebuah pulau yang kemudian ia sebut Gili Beo. Gili artinya pulau dan beo artinya burung. Jadi arti keseluruhannya pulau yang mirip burung.
Karena terkesima dengan pemandangan alam di tempat tersebut, Dan Hyang Nirartha menetap agak lama sembari menyebarkan agamanya ke wilayah sekitar pulau tersebut.
Keberadaan Dan Hyang Nirartha dan ajarannya mengganggu Bendesa Beraban Sakti karena dianggap tak sealiran. Ia adalah pemimpin Desa Beraban, salah satu desa yang dikunjungi oleh Dan Hyang Nirartha.
Beraban sakti mengerahkan segala cara untuk mencelakai Dan Hyang Nirartha. Agar terhindar dari kekuatan jahat, akhirnya Dan Hyang Nirartha menggunakan kekuatannya untuk memindahkan Gili Beo ke tengah laut.
Ia juga mengubah selendang menjadi ular suci untuk menangkal kekuatan jahat tersebut. Dari sinilah sejarah Tanah Lot ini tercipta. Sejak itu nama Gili Beo diubah menjadi Tanah Lot yang artinya tanah di laut.
Sejak kejadian tersebut Beraban Sakti lalu bertaubat dan penjadi pengikut ajaran Dan Hyang Nirartha. Oleh Dan Hyang Nirartha, ia diberi kepercayaan memegang sebuah keris yang bernama Jaremenara.
Dan Hyang Nirartha merasakan adanya kekuatan spiritual hebat yang muncul dari tempat tersebut, sehingga masyarakat sekitar diminta untuk membangun pura yang bisa menangkal kekuatan magis jahat dan sebagai tempat pemujaan dewa agar selalu dilimpahi kesejahteraan.
Baca juga: Beristirahat Sejenak dari Kemodernan dengan Berkunjung ke Keraton Yogyakarta
Bagian Bagian Pura Tanah Lot
Setelah membahas tentang sejarah Tanah Lot Bali, sekarang kita akan mengulik tentang isi dari pura Tanah Lot Bali ini. Simak ulasannya di bawah ini yuk.
Pura Tanah Lot ( Pura Luhur/Utama)

Ini adalah tempat ibadah utama di objek wisata yang terletak di kecamatan Tabanan tersebut. Lokasinya tepat di batu karang yang menjorok ke tengah laut.
Dari bibir pantai ke tengah karang, kamu harus menempuh medan yang berbatu sepanjang 20 meter. Walau harus berbasah basah ria, para wisatawan dengan senang hati kemari untuk melihat kegiatan sembahyang atau menikmati keindahan wisata alamnya.
Fungsi didirikannya bangunan ini dulunya adalah untuk menyembah Dewa Segara. Namun sekarang, tak hanya untuk sembahyang, pura bertingkat 5 ini sering dijadikan tempat upacara Galungan, piodalan atau pujawali, dan Kuningan.
Agar boleh masuk tempat ini, wanita harus dalam keadaan suci (tidak haid) dan untuk umat Hindu harus tidak dalam keadaan berduka.
Oya satu lagi, pengunjung harus mengenakan pakaian adat Bali (tak harus lengkap) dan didampingi oleh penjaga tempat sembahyang tersebut.
Pura Batu Bolong
Dinamakan seperti itu karena tempat peribadatan ini dibangun di atas batu karang yang berlubang. Tempat sembahyang yang dekat dengan pura luhur Tanah Lot Bali ini digunakan untuk upacara melasti.
Upacara ini diadakan tiga atau empat hari menjelang Hari Raya Nyepi. Tujuannya sebagai penyucian diri umat Hindu agar kembali suci sebelum melakukan ritual Nyepi.
Mereka akan berbondong bondong menuju ke sumber air yang dianggap suci untuk bersembahyang sekaligus membersihkan peralatan keagaamaan.
Tempat Peribadatan di Sekitar Batu Karang
Selain kedua pura di atas, Tanah Lot Bali juga masih memiliki beberapa tempat peribadatan yang tersebar di kawasan ini seperti:
Pura Pakedhungan

Sumber: Instagram.com/itsme_azeel/
Disinilah konon Dan Hyang Nirartha bermeditasi. Di pura yang terletak di sebelah barat pura utama ini jugalah keris Jaramenara disimpan.
Pura Penataran
Pura ini terletak di sebelah utara pura luhur. Tujuan dibangunnya agar mendapatkan berkah dari Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa.
Pura Penyawang
Bila air laut pasang, maka orang orang akan sulit bersembahyang di pura utama. Jadi, tempat peribadatan yang berada di sebelah barat Pura Penataran inilah yang dijadikan alternatif tempat sembahyang.
Pura Jero Kandang
Tempat sembahyang ini dibangun agar Tuhan melindungi tanaman dan hewan ternak mereka. Tempat ini berjarak sekitar 100 meter di sisi barat Pura Penyawang.
Pura Enjung Galuh
Tempat peribadatan yang dibangun dekat dengan Pura Jero Kandang ini ditujukan untuk Dewi Sri agar memberkahi hasil pertanian dan tanah masyarakat setempat.
Pura Batu Mejan
Di pura ini biasanya masyarakat Bali melakukan kegiatan penyucian diri melalui sumber air yang dipercaya sebagai mata air suci.
Baca juga: Belajar Kearifan Lokal Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah
Hal Asyik yang Bisa Kamu Lakukan
Berikut ini beberapa hal seru yang bisa kamu dapetin cuma dengan berkunjung ke Tanah Lot Bali. Penasaran hal apa saja itu? Kita simak informasinya yang berikut ini, ya!
Hunting Foto

Kamera adalah hal terpenting yang harus kamu bawa selain dompet. Karena di objek wisata kelas dunia ini kamu bisa mendapatkan spot foto yang keren banget.
Ketika menjejakan kaki di pinggir pantai, kamu akan bisa melihat betapa unik dan cantiknya bentuk tempat sembahyang ini. Lokasi Tanah Lot yang terletak di atas batu karang dan dikelilingi oleh air.
Ketika air laut tengah pasang, jalan menuju pura akan hilang sehingga tempat sembahyang ini terlihat seakan mengapung di atas permukaan laut.
Tapi ini sih belum seberapa. Tunggu deh sampai matahari terbenam atau sekitar jam 5 sore ketika golden sunset muncul.
Tak heran kalau destinasi ini disebut paket wisata komplit karena menggabungkan unsur wisata alam, wisata sejarah dan wisata religi.
Ketemuan sama Ular Suci
Satu hal yang sering dicari di destinasi piknik ini adalah keberadaan ular suci yang konon merupakan jelmaan dari selendang suci Dan Hyang Nirartha. Ular berwarna putih hitam ini terletak di karang di pura utama.
Jenis ular Bungurus Candidus ini terlihat pasif, makanya banyak yang memegang atau mengelus elusnya. Namun hati hati ya, karena walau pasif dia tetap spesies yang berbisa.
Pastikan kamu mengikuti apa kata pemandumu sehingga adu nyalimu ini bisa happy ending. Untuk memegang ular ini kamu tak dipungut biaya resmi, namun pengunjung biasanya memberi sumbangan seiklhasnya ke tempat yang sudah disediakan.
Jadi kalau belum sempet lihat fauna di Jatim Park 2 Malang, di objek wisata ini pun kamu masih bisa mendapat kesempatan main main sama binatang, walau cuma satu spesies doang sih.
Menyelami Keindahan Budaya dan Religi

Jangan ngaku pernah ke Bali kalau belum berkunjung ke objek wisata budayanya. Dan Tanah Lot Bali adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan hal tersebut.
Sebagaimana umumnya tempat peribadatan, kamu akan bisa menyaksikan berbagai macam ritual di tempat ini seperti piodalan (hari ulang tahun pura).
Kebetulan piodalan pura utama sama berdekatan dengan Hari Raya Kuningan dan Galungan. Piodalan dilakukan setiap 210 hari, bersamaan dengan Galungan.
Dan di waktu inilah kamu bisa menikmati khazanah budaya Indonesia. Karena hanya umat Hindu Bali yang merayakan Galungan, sedangkan umat Hindu di seluruh dunia tidak.
Selama 10 hari setelah Hari Raya Galungan, di pura utama kamu bisa menyaksikan upacara Hari Raya Kuningan. Waktu pelaksanaanya biasanya sekitar Sabtu Kliwon wuku Kuningan (penanggalan Bali).
Nantinya akan banyak orang orang yang memakai baju adat Bali sembari membawa perlengkapan ibadah dan sesaji. Bagi kamu yang beragama Hindu bisa ikut bersembahyang.
Melihat kekhusyukan mereka, kamu akan merasakan pengalaman wisata yang menyejukan hati.
Mengunjungi Mata Air Suci
Selain ular suci, pengunjung biasanya gemar mengunjungi mata air suci. Mata air ini terletak dalam gua di tebing yang terletak dekat tempat sembahyang utama.
Masyarakat setempat percaya bahwa air suci tersebut dapat membuat awet muda, menghilangkan segala penyakit dan dapat mengabulkan segala doa (katanya).
Namun untuk mendapatkan air suci ini, pemintanya diminta untuk sembahyang dahulu di pura utama.
Menonton Pertunjukan Budaya di Surya Mandala Cultural Park
Setelah menyaksikan peristiwa golden sunset jangan buru buru pergi dulu. Kamu bisa menyaksikan pertunjukan Kecak Fire Dance yang diadakan di Surya Mandala Cultural Park.
Taman budaya ini terletak di sebelah barat Batu Bolong. Pertunjukan ini digelar setiap hari mulai pukul 18.30 – 19. 30 WITA dengan harga tiket masuk sekitar Rp50.000/orang.
Cara Menuju ke Tanah Lot
Lokasi Tanah Lot terletak di Jalan raya Tanah Lot Desa Beraban Kabupaten Tabanan. Dari Denpasar, jaraknya sekitar 15 km dan bisa ditempuh melalui perjalanan darat sekitar 1 jam.
Kendaraan Pribadi
Bila kamu mengendarai mobil pribadi dan berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk, kamu bisa lewat jalan raya Denpasar – Gilimanuk menuju ke Kota Negara (Jembrana).
Ambilah jalur ke Mengwi lalu Kediri dan kamu akan sampai di jalan raya Tanah Lot. Lalu ambilah jalur ke Jalan Tanah Lot yang nantinya akan membawamu langsung ke destinasi ini.
Kendaraan Umum
Jika kamu dari Bandara Ngurah Rai, kamu bisa naik bus Trans Sarbagita yang melewati Mengwi lalu turun di Kediri Tabanan. Dari sini, kamu bisa naik angkot Tabanan – Tanah Lot dan turun di Jl. Tanah Lot.
Angkot jurusan ini juga melewati Terminal Mengwi. Jadi bila kamu ke Bali naik bus, angkot jurusan ini juga bisa kamu naiki dari terminal ke destinasi ini ya.
Kalau dari Pelabuhan Gilimanuk, kamu harus naik bus jurusan Gilimanuk – Denpasar dulu sampai Kediri Tabanan. Dari sini kamu naik angkot dengan trayek di atas, ya.
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk Tanah Lot Bali
Destinasi Tanah Lot Bali ini dibuka setiap hari kecuali pada saat Hari Raya Nyepi. Kamu bisa berkunjung antara pukul 07.00 sampai pukul 19.00 WITA.
Untuk harga tiket masuk Tanah Lot Bali, ada perbedaan nih antara wisatawan domestik dan mancangera. Harga tiket masuk Tanah Lot untuk wisatawan domestik adalah Rp20.000 untuk dewasa dan Rp15.000 untuk anak anak.
Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, harga tiket masuk Tanah Lot Bali adalah Rp60.000 untuk dewasa dan Rp30.000 untuk anak anak.
Baca juga: Sejukkan Mata, Hati, & Pikiran di Kebun Raya Bogor
Hal Hal yang Perlu Diperhatikan
Berikut ini beberapa poin yang penting untuk perhatikan apabila kamu berniat berkunjung ke objek wisata ini, antara lain:
- Walaupun termasuk wisata pantai, tapi berpakainlah yang sopan mengingat Tanah Lot Bali juga merupakan wisata religi.
- Jangan memaksakan untuk menyeberang sampai ke pura bila ombak sedang besar. Keselamatan adalah yang terutama.