-
Komplek Tugu Muda
Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang
Jawa Tengah 50132
https://goo.gl/maps/99vtu6pVHXt
-
Setiap hari: 07.00 – 21.00 WIB
-
Dewasa: Rp10.000/orang
Anak (3 – 12 tahun): Rp5.000/orang
Pelajar (SD – SMA): Rp5.000/orang
Apa yang terlintas di dalam pikiranmu saat mendengar Lawang Sewu Semarang? Mungkin banyak di antara kamu yang langsung membayangkan bangunan kuno peninggalan Belanda yang penuh cerita misteri.
Ya, kabar bahwa Lawang Sewu angker memang santer terdengar di masyarakat. Konon katanya, banyak makhluk halus dalam berbagai bentuk yang menghuni tempat ini.
Penampakan Lawang Sewu bahkan pernah terekam kamera acara televisi Dunia Lain. Google Earth pun menobatkannya sebagai salah satu tempat wisata paling angker di dunia untuk menyambut Halloween 2017.
Tapi, jangan buru-buru keder mendengar kisah misteri Lawang Sewu Semarang. Sebenarnya, banyak pesona lain yang tersimpan dari tempat ini lho.
Di sini, kamu bisa belajar sejarah Lawang Sewu sekaligus wisata malam romantis bareng pacar. Penasaran gimana caranya? Simak ulasannya di bawah ini.
Sejarah Lawang Sewu Semarang
Kantor Administrasi Perusahaan Kereta Api
Pertama-tama, kami akan mengajakmu mengetahui sejarah Lawang Sewu Semarang. Di balik kisah angkernya, bangunan ini punya peran penting dalam perkembangan perkeretaapian di Indonesia.
Ya, dibangun tahun 1904 – 1907, gedung ini sebenarnya merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), salah satu perusahaan kereta api terpenting di Hindia Belanda.
Perusahaan ini lah yang membangun rel kereta api pertama di Indonesia tanggal 17 Juni 1864 silam. NIS juga membangun stasiun pertama di Indonesia, yakni Stasiun Samarang yang akhirnya tutup tahun 1905 karena sering terendam rob.
Awalnya, kegiatan administrasi NIS dilakukan dilakukan di Stasiun Semarang Gudang. Namun, seiring berkembangnya perusahaan, kantor tersebut tidak mampu lagi menampung banyaknya pegawai.
Akhirnya, dibangunlah Lawang Sewu Semarang sebagai kantor administrasi NIS yang baru. Seluruh perencanaan pembangunan termasuk artsitektur dikerjakan di Belanda.
Meski demikian, arsitekturnya disesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia. Karena itulah ada banyak pintu berukuran besar di tempat ini. Tujuannya memang untuk sirkulasi dan penyejuk udara alami.
Jumlah blok pintunya sendiri sebenarnya tak mencapai seribu, “hanya” 429. Tapi kalau dihitung dengan daun pintunya, jumlahnya mencapai 928.
Sebenarnya, jumlah awalnya lebih banyak lagi. Namun, beberapa sudah hilang dicuri saat zaman perang.
Baca juga: Belajar Kearifan Lokal Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah
Saksi Bisu Pertempuran 5 Hari di Semarang
Pasca kemerdekaan, gedung Lawang Sewu Semarang dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI), cikal bakal PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
Selang beberapa bulan, peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang (14 – 19 Oktober 1945) meletus. Gedung megah ini menjadi salah satu lokasi pertempuran masyarakat Indonesia melawan tentara Jepang.
Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) Indonesia juga berusaha mempertahankannya agar tidak direbut tentara Jepang kembali. Sebelumnya, Jepang memang sempat menggunakannya sebagai kantor Jawatan Transportasi.
Konon katanya, di masa tersebut, Jepang juga menyulap lorong bawah tanah menjadi penjara dan ruang penyiksaan. Dari situlah muncul berbagai kisah misteri Lawang Sewu Semarang.
Salah satu yang paling santer adalah tentang keangkeran ruang penyiksaan Lawang Sewu ini. Selain itu, ada juga kisah tentang arwah noni Belanda yang dulu pernah diperkosa dan gentayangan di sana.
Ngapain Aja di Lawang Sewu Semarang?
Jangan cuma ketakutan dengar cerita misteri Lawang Sewu Semarang aja. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan di sana kok. Baik sendiri maupun beramai-ramai dengan sahabat atau keluarga.
1. Mengagumi Arsitektur Belanda Kuno

Yang pertama, kamu bisa mengagumi arsitektur Belanda kuno yang ada di Lawang Sewu Semarang. Kegiatan ini terutama cocok bagi kamu para pecinta sejarah.
Di dalamnya terdapat satu spot keren yang tak boleh dilewatkan. Yakni hiasan dinding kaca patri yang ada di bawah kubah gedung utama.
Hiasan kaca patri ini memiliki tinggi lebih dari 2 meter dan terbagi dalam 4 panel besar. Masing-masing memiliki cerita dan makna tersendiri. Namun intinya adalah kemakmuran dan keindahan alam Semarang dan Jawa yang dianggap menjadi milik Hindia Belanda.
Tak hanya indah, arsitekturnya ternyata juga dirancang dengan penuh pertimbangan. Selain punya banyak pintu untuk sirkulasi, ruangan-ruangannya juga dibuat saling terhubung karena alasan keamanan.
Saluran air di lorong bawah tanah yang terkenal angker pun sekaligus berfungsi untuk mendinginkan bangunan di atasnya. Lorong ini juga terhubung dengan beberapa bangunan di Kota Lama.
2. Belajar Sejarah Lawang Sewu Semarang di Museum Kereta Api
Tak banyak yang tahu kalau di dalam Lawang Sewu Semarang sebenarnya ada museum kereta api. Tepatnya di dalam gedung utama yang berbentuk huruf L.
Di dalamnya terdapat berbagai macam artefak, foto, tiket kereta api kuno, duplikat lokomotif, diorama, hingga penjelasan mengenai sejarah perkeretaapian di Indonesia. Juga sejarah Lawang Sewu sampai dipugar 2011 lalu.
Kalau kamu masih sulit membayangkan alias “ngawang” saat membaca sejarah Lawang Sewu singkat di atas, di tempat ini kamu akan lebih mudah belajar. Pasalnya, kamu bisa melihat sendiri gambar dan film singkat dari peristiwa yang diceritakan.
Selain itu, masih ada koleksi lain seperti mesin tik dan mesin hitung. Ada juga perpustakaan berisi buku-buku tentang kereta api untuk kamu yang membutuhkan informasi mendalam.
Kalau malas membaca, kamu bisa menyewa tour guide dengan biaya tambahan Rp30.000 di pintu masuk. Tour guide ini juga siap menjelaskan hal-hal lain berkaitan dengan sejarah Lawang Sewu.
3. Foto-Foto
Selanjutnya, ada kegiatan yang pasti disukai oleh anak muda, yakni foto-foto. Ada berbagai spot foto menarik di Lawang Sewu Semarang yang cocok buat latar belakang selfie.
Yang pertama tentu di depan gedung utama Lawang Sewu yang terlihat di jalanan. Kalau mau semuanya tertangkap kamera, kamu bisa berpose dari Tugu Muda.
Lalu, ada bagian teras dimana kamu bisa melihat barisan pintu yang berjejer. Selain itu, ada hiasan kaca patri yang sudah kita bahas tadi.
Yang nggak boleh ketinggalan, kamu juga bisa berpose di depan lokomotif kuno yang ada di halaman. Lokomotif hitam ini dibuat pada tahun 1908 dan kabarnya beroperasi hingga tahun 1980.
Baca juga: Liburan Seru di Dua Sisi Jembatan Suramadu Surabaya
4. Uji Nyali Sambil Buktikan Kisah Misteri Lawang Sewu Semarang
Kamu pasti sudah sering mendengar kisah misteri Lawang Sewu Semarang. Ada yang bilang hantu di tempat ini sangat beraragam, mulai dari pocong, gendruwo, kuntilanak, sampai noni Belanda.
Selain itu, kabarnya ada yang pernah mendengar suara teriakan dan ketakutan dari sumur di halaman depan. Konon, di dekat penjara jongkok Lawang Sewu dan ruang bawah tanah lainnya pun sempat tercium bau anyir seperti darah.
Hindari juga memasuki tempat terlarang di sana. Perhatikan setiap aturan yang ada. Semua itu demi keselamatanmu sendiri.
5. Wisata Romantis Ditemani Lampu-Lampu Lawang Sewu

Mungkin kamu heran melihat kata romantis dan Lawang Sewu berdiri berdampingan. Tapi, kamu nggak salah baca kok.
Sejak melalui pemugaran dan renovasi tahun 2011 lalu, bangunan ini memang terlihat semakin cantik. Apalagi ditambah romantisnya lampu-lampu di sore dan malam hari.
Pemerintah setempat memang berusaha menghapus kesan mistis dari tempat ini. Wisata misteri Lawang Sewu yang dulu sering diadakan di tengah malam pun sudah dilarang.
Tampaknya, usaha pemerintah ini mulai berbuah manis. Bahkan, semakin banyak pasangan muda-mudi yang melakukan foto pre wedding di tempat ini.
Cara Menuju Lawang Sewu Semarang
Terletak di tengah kota dan tak jauh dari Kawasan Simpang Lima, Lawang Sewu Semarang mudah dicapai baik dengan kendaraan pribadi maupun umum. Berikut ini kira-kira cara menuju ke sana.
Kendaraan Pribadi
Kalau dari Yogyakarta, kamu bisa lewat jalur Magelang – Bawen atau Klaten – Surakarta – Salatiga. Jaraknya hampir sama, yakni sekitar 130 km dan dapat ditempuh dalam 3,5 jam perjalanan.
Cukup arahkan mobilmu menuju Bawen atau Salatiga, kemudian lanjut ke arah Ungaran. Ambil Tol Ungaran menuju Banyumanik – Jatingaleh – Krapyak dan belok kanan ke Jl. Siliwangi.
Di bundaran Kalibanteng, ambil jalan keluar ketiga menuju Jl. Jenderal Sudirman, lurus terus menuju Jl. Indraprasta. Ambil jalur kiri, masuk ke Jl. Mgr Sugiyopranoto, masuki bundaran dan Lawang Sewu ada di sebelah kirimu.
Bagaimana kalau kamu berasal dari arah timur seperti Demak? Ikuti saja Jl. Raya Demak Semarang hingga masuk ke Jl. Kaligawe Raya – Jl. Raden Patah – Jl. Letjen Suprapto.
Ikuti jalan sampai melewati Jembatan Mberok, kamu akan masuk di Jl. Pemuda. Tinggal lurus sampai bundaran dan destinasi ini ada di sebelah kirimu.
Kendaraan Umum
Tak perlu pusing-pusing kalau tak membawa kendaraan pribadi. Karena Lawang Sewu Semarang terletak di tepi jalan raya dan dilewati kendaraan umum.
Kalau naik bus dari Yogyakarta, kamu tak perlu masuk ke terminal. Turunlah di Banyumanik atau Sukun, lalu oper bus kecil jurusan Salatiga – Semarang dan turun di Tugu Muda. Dari situ kamu tinggal menyeberang jalan saja.
Untuk yang naik kereta api dan turun di Stasiun Tawang atau Poncol, kamu bisa naik BRT Trans Semarang koridor IV dan turun di halte Balai Kota. Lalu, berjalan kakilah ke arah selatan sekitar 100 meter. Mau langsung jalan kaki dari Poncol pun bisa karena jaraknya hanya 1,4 km.
Naik pesawat dari Jakarta dan turun di Bandara Ahmad Yani? Kamu bisa naik BRT koridor IV yang menuju Stasiun Tawang. Namun, turunlah di shelter Pasar Bulu dan oper angkot Karang Ayu – Penggaron.
Bagaimana kalau kamu datang dari arah Pelabuhan Tanjung Emas? Ada BRT Koridor III yang menuju arah Akpol. Turunlah di shelter Balai Kota dan berjalan kaki sekitar 100 meter ke arah selatan.
Baca juga: Cara Menyenangkan untuk Mencintai Alam lewat Eco Green Park Malang
Jam Operasional & Tiket Masuk Lawang Sewu Semarang

Buat para wisatawan yang waktunya kurang fleksibel dan tidak bisa bebas memilih hari, tak perlu khawatir karena Lawang Sewu Semarang buka setiap hari. Tepatnya mulai pukul 07.00 sampai 21.00 WIB.
Harga tiket masuknya pun sangat ekonomis dan tak bikin kamu meringis. Wisatawan dewasa yang berusia di atas 13 tahun hanya perlu membayar Rp10.000/orang saja.
Sementara itu, untuk anak-anak usia 3 – 12 tahun malah lebih murah lagi. Yakni sebesar Rp5.000/orang. Di bawah usia tersebut, tidak dikenakan tiket masuk dan bisa masuk secara gratis.
Para pelajar SD sampai SMA juga dikenakan biaya masuk sebesar Rp5.000. Sedangkan mahasiswa perlu membayar tiket masuk yang sama dengan wisatawan dewasa.
Tips Wisata ke Lawang Sewu Semarang
Tertarik untuk mengunjungi Lawang Sewu Semarang? Sssttt… simak dulu tips di bawah ini agar persiapanmu semakin matang dan perjalananmu kian menyenangkan.
- Kalau kamu memang pecinta sejarah, jangan lupa untuk menyewa tour guide selama berkeliling di sana. Jadi, kamu bisa semakin menyelami sejarah Lawang Sewu Semarang.
- Pakailah alas kaki yang nyaman karena selama di dalam kamu akan cukup sering naik dan turun tangga.
- Kalau tergolong penakut, kamu bisa pergi beramai-ramai dengan teman-teman. Pasti akan lebih seru dan menyenangkan.
- Masih tetap takut? Lebih baik berkunjunglah di siang hari agar suasana mistis bisa benar-benar hilang.
- Terlepas dari benar atau tidaknya kisah misteri Lawang Sewu Semarang, lebih baik tetap jaga sikap dan perkataan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Jangan melamun atau membiarkan pikiranmu kosong. Bukan hanya untuk menghindari gangguan makhluk halus, tapi karena kamu memang harus berhati-hati saat naik turun tangga.
- Selalu perhatikan peraturan yang dipasang di dalam. Ikuti aturan untuk tidak membuka atau memasuki paksa ruangan tertentu di sana.